Hi, how was your day? Sudah belajar apa hari ini?
Kalau aku lagi belajar ikhlas, nih. Jangan ketawa dulu... susah sekali, lho. Lebih susah dari bikin makalah LPK buat UTS kemarin. Tapi kata Ibu, hal yang susah itu bukan berarti nggak mungkin. Dan memang benar, buktinya aku pernah bisa kok ngelewatin ujian ikhlas. Sekitar enam bulan yang lalu kalau nggak salah ingat. Setelah itu, semuanya tetap berjalan baik-baik saja. Rasanya sangat lega ketika tahu bahwa apapun yang sudah kita ikhlaskan, kalau itu milik kita pasti akan kembali. Seenggaknya kita sudah pernah mencoba dan melakukan apa yang kita bisa untuk mempertahankan, apapun itu yang pernah bersama kita, jadi saat waktu yang kita miliki sudah mencapai batasnya, ya sudah nggak ada lagi alasan untuk nggak merelakan. Tapi kalau ternyata itu bukan milik kita, ternyata ada yang lebih baik yang mau Tuhan kasih. Baik sekali ya, Dia. :-)
Oh ya, hari ini aku di rumah seharian. Lebih tepatnya di kamar seharian-_- malas sekali rasanya, padahal gak boleh gitu yah kan udah semester lima, katanya tahun depan mau skripsi masih aja males-malesan begini. Tadi Dinda nanya hari ini aku ke kampus apa nggak, pas aku jawab nggak dia malah bilang: "Astaga kok lo gak kuliah mulu, sih?" Aku bingung mau jawab apa abisnya dia ngaco deh orang baru sehari gak masuk masa katanya gak kuliah mulu coba. Akhirnya jadi kepikiran juga sih sebenernya, karena akhir-akhir ini aku ngerasa people only get my body presence, not with my mind. Minggu lalu pas aku latihan nari, guruku sampe nanya: "Kamu itu badannya di kelas tapi pikirannya dimana ya, Nis?" Aduh jadi malu, masa disuruh point aja aku jatuh terus. Somehow itu salah satu alasan lho kenapa aku gak berhenti nari. Karena setiap aku jatuh, aku belajar untuk berdiri lagi. Aku lagi belajar jazz contemporer nih sekarang, susah-susah-gampang tapi aku suka banget! Gak tau kenapa in every inch gerakannya itu selalu merepresentasikan apa yang pengin aku sampein. Besok aku latihan lagi nih, kangen sekali sama partner in crime-ku, Santika, abisnya dia sibuk akhir-akhir ini. Langganan kena omel itu kalo nggak aku ya dia, kita sering becanda soalnya huhuhu kak Siko maafin yah. :-(
Hmm, sebenernya tadi siang Tofan nyuruh ke kampus. Jam 12 tapi ya coba dibayangin aja; siang-siang ke kampus, kelas udah selesai, basket gak ada latihan, terus mau ngapain? Dia bilang sih bosen di rumah, mau main, mau jalan, mau kemana kek gitu. Nah masalahnya emang dari awal udah males jadi ya gimana yaaa hahaha brb tarik selimut lagi. Paling dia bete dikit, eh tapi gak mungkin ah kemarin kan dia baru aja ulang tahun terus kita kasih surprise kecil-kecilan gitu. Mukanya bodoh sekali pas dikasih kue ya ampun I wish Tyas recorded how he look was. Seharian sama Asti nodongin anak-anak buat patungan sampe buru-buru ke harvest di sela-sela jam kosong. Agak fail rencananya karena Fahmi nyebelin banget! Dia berhasil menciptakan awkward moment yang sempurna-_- Overall kejutannya berhasil, dan kalau dipikir-pikir, bersyukur sekali rasanya punya teman-teman seperti mereka yang membuat hidup jadi lebih hidup. Sama kayak basketball squad yang selalu bikin sore di Depok menjadi sangat menyenangkan. The yard stuffs, the weather, everything I've told here before. Sebentar lagi ada olimpiade tingkat universitas yang pastinya akan sangat hectic buat mereka. I'm here, kids, bring the medals to Mommy, ya! ;-)
Mau cerita apa lagi ya... Oh! Kemarin malam ada match Liverpool vs Newcastle yang berakhir dengan skor seri. Haven't I told you that I am, have been, and always will with this team? Udah suka dari dulu kok beneran bukan fans karbitan. Cuma pas awal-awal masuk kuliah aja sempet terus gak ngikutin pertandingan mereka lagi gara-gara jadwal kuliahnya yang selalu pagi. Anyway, it was Stevie Gerrard, the captain fantastic, 600th match, dan Suarez berhasil menyamakan kedudukan after the whole time they're struggling to attack. Yes, as the anthem sings so; walk on, walk on, with hopes in your heart and you will never walk alone. My best friend, Samuel, love them too, dan dia suka kesel sendiri sampe marah-marah gak jelas ke aku kalo Liverpool kalah. Sama kayak Eja, tapi dia terlihat lebih santai kalo Liverpool kebobolan. Katanya, "Woles, Nis, this is Anfield!" Hahaha jadi inget waktu itu pas ada pertandingan Liverpool tapi tv kamarnya gak ada saluran yang nyiarin, terus tv ruang tamu lagi dipake Papanya nonton berita. Dia geregetan setengah mati pas aku kasih live report; "Skrtel kena kartu kuning, Ja!" atau, "Yah yaaah itu Gerrard, Ja, ya ampun hampir aja!" atau, "Goaaal Suarez! Sekarang jadi 1:1, Ja!!!" Aku suruh dia nyari link streaming tapi bufferingnya lama sekali. Ya sudah deh akhirnya aku saranin nonton lewat twitter aja hahaha kacian. Pertandingan terakhir seri lagi masa, Ja, nonton nggak? Hmm, I remember not to remember. :-)
Well, udah jam satu aja gak berasa. Pantesan udah mulai nguap dari tadi, padahal sih seharian aku tidur terus, tapi ngantuk lagi ngantuk lagi-_- Dan akhirnya... hujan. Musim akhir tahun yang selalu bisa jadi excuse untuk males ngapa-ngapain. Tapi hujan pasti berhenti kan musim terus berganti. Memang sih, di Indonesia gak ada Autumn, it'd be nice if we have but the point of what I'm trying to say is: even the nicest season has come to its end. Sedih juga ya hehehe ya gimana ya yaudalah ya. Setiap musim pasti punya keindahannya masing-masing yang membuat kita ingin merasakan kembali ketika mereka telah pergi. Jangan khawatir, kalau waktunya tiba mereka pasti akan datang lagi. Mungkin dengan rona daun-daun kering yang lebih nyata, dengan tiupan angin yang lebih menyejukkan, atau dengan sisa-sisa matahari yang lebih hangat. Walaupun rasanya cepat sekali, but this beautiful autumn had already taught me much. :-)