
It's been three hours since I got here, di pojokan sebuah kedai kopi deket rumah, sendirian.
I've been doing my supposed to be take home exam, I found it's kinda weird I can't do it at home karena terlalu banyak distraksi yang bikin semuanya ketunda-tunda. Ditambah lagi, nobody's home. Ya, walaupun sekarang gue juga sendirian tapi kan seenggaknya disini banyak orang. Dan alhamdulillah, tugas-tugas dengan deadline terdekat selesai sudah. Seharusnya gue pulang karena besok mesti ke kampus dari jam 8, tapi instead gue malah duduk bersandar... bengong, ngeliatin sekeliling, dan keinget hal-hal yang dulu pernah gue lakuin disini. Di depan gelas kopi yang udah mulai dingin, asbak kotor penuh abu, dan tumpukan kertas yang berserakan; semuanya punya cerita.
Gue selalu suka kopi. The cigars, the laugh and the tears' best friend. Terlalu banyak yang gue lewatin sama kopi. Mulai dari teman-teman, orang-orang spesial, Ibu, Bapak, bahkan Eyang, semuanya pernah punya gelas kopi yang ditaruh di sebelah gelas gue. Dan di saat gue sendirian, gelas-gelas kopi itu seolah bilang kalo apa yang kita alami kemarin, mungkin gak akan kita dapetin lagi di hari lain.
Udahlah, gue mau pulang.
I've been doing my supposed to be take home exam, I found it's kinda weird I can't do it at home karena terlalu banyak distraksi yang bikin semuanya ketunda-tunda. Ditambah lagi, nobody's home. Ya, walaupun sekarang gue juga sendirian tapi kan seenggaknya disini banyak orang. Dan alhamdulillah, tugas-tugas dengan deadline terdekat selesai sudah. Seharusnya gue pulang karena besok mesti ke kampus dari jam 8, tapi instead gue malah duduk bersandar... bengong, ngeliatin sekeliling, dan keinget hal-hal yang dulu pernah gue lakuin disini. Di depan gelas kopi yang udah mulai dingin, asbak kotor penuh abu, dan tumpukan kertas yang berserakan; semuanya punya cerita.
Gue selalu suka kopi. The cigars, the laugh and the tears' best friend. Terlalu banyak yang gue lewatin sama kopi. Mulai dari teman-teman, orang-orang spesial, Ibu, Bapak, bahkan Eyang, semuanya pernah punya gelas kopi yang ditaruh di sebelah gelas gue. Dan di saat gue sendirian, gelas-gelas kopi itu seolah bilang kalo apa yang kita alami kemarin, mungkin gak akan kita dapetin lagi di hari lain.
Udahlah, gue mau pulang.