Friday

Tanya kenapa?

"Lagian lo gak ada apa-apa suka sok sedih, drama queen banget." (Samuel)

Itu kata-kata sahabat gue ketika suatu malam tanpa alasan yang jelas gue nangis sesenggukan ke dia, sangat amat to-the-point. Aneh emang, gue juga lupa apa yang bikin gue nangis. Dan setiap ditanya kenapa, beberapa detik gue mikir untuk ngasih jawaban, nggak juga jelas apa alasan sebenernya. Begini, mungkin gue tau rasanya, sedih, gak enak, berantakan. Tapi kalo ditanya penyebabnya, gue bingung. Aneh, ya?

Dan itulah yang akhir-akhir ini sering gue rasain. How life is treating me, sepertinya sedang sangat tidak bersahabat. Gue gak merasa nyaman berada di tempat gue berada dengan orang-orang yang juga berada bersama gue. I've got trouble with myself, entah apa namanya, low self-esteem? Ya, apapun itu yang pada akhirnya memaksa gue untuk membangun jarak dengan sekitar. Gue gak tau ini bener atau nggak, tapi yang jelas, gue merasa cukup nyaman. Ngunci kamar seharian, gak keluar rumah semingguan, gak jawab telepon/sms/bbm/twitter sampe bener-bener penting. Kedengerannya cheesy tapi emang bener, too many cruel people out therelol.

Well, if only I could have a wish, semoga Allah memudahkan 3 tahun ke depan, disinidi tempat gue terdampar disini, whether I'd stay or not, whether I haven't dead or notkarena jujur aja, untuk lebih berat dari inisepertinya akan teramat sangat susah untuk bisa dijalani.

Atau mungkin, apa memang gak setiap 'kenapa' punya 'karena'? Kenapa?