Sunday

Hollaback!

How's your weekend? Mine, quite such a blast.

Related to my previous post, mungkin emang bener kalo ada ungkapan yang bilang, lebih baik terlambat dari pada nggak sama sekali. Karena apapun masalahnya, minumnya teh botol sos... eh, fail. Intinya, semua masalah pasti ada jalan keluarnya, that everything always meant to be. Dan pada akhirnya terketuklah pintu hati gue untuk menyadari beberapa hal yang seharusnya gak gue lakukan, dan memang, I think I did something wrong.

Like when you're caught in a problem, you get drunk wishing all of them will be gone. But when you're sober, the pain is killing much more. Ya, kira-kira seperti itu. Awalnya gue sempat mempertanyakan, kenapa begini kenapa begitu. Dan mungkin terkadang lo gak cukup peka untuk menyadari bahwa terlalu banyak hal di sekitar lo yang mengintervensi berbagai keputusan yang lo ambil. Emang sih itu balik lagi ke diri masing-masing. Karena mau sekuat apapun pengaruh dari luar kalo lo gak mengijinkan itu untuk mempengaruhi lo, ya tetaplah diri lo kokoh bagai karang di laut lepas. Aduh apaan sih.

Setidak-tidaknya, ada satu pelajaran berharga yang bisa gue ambil dari turning point ini. Bahwa gak sepatutnya lo sok-sokan kuat untuk memikul beban dan tanggung jawab yang bahkan sama sekali bukan kewajiban lo, di pundak lo sendirian. Kasarnya, ngomong aja masih gagap tapi udah mau nyeramahin orang. Tau dampaknya? Seriously sangat amat gak bagus, bukannya jadi bener malah jadi berantakan semua. Peduli boleh aja, itu artinya lo masih aware to see what is going on around. Tapi jangan lupa sama batasannya, like live your life and I'll live mine. Sekeras apapun lo berusaha untuk membuat semua berjalan seperti yang lo inginkan, tapi kalo emang gak bisa ya masa iya mau dipaksa? Well, truth hurts tapi lies worse. Owrait?

Keep back on the track,


XO.