aku masih punya banyak kata buat kamu
ketika pagi tiba dan siang menjelang, pun kini petang datang dan malam menyulam
di sela derai tawa yang tertahan, hingga redam marah yang kunjung usai
aku boleh, kan, mengaduh lelah?
kamu terduduk di sana, beralaskan sketsa tanah lapang sehabis hujan
aku mau teriak yang kencang sampai tubuhmu berguncang
aku mau menangis yang keras sampai kupingmu terdera
sayang, kawan, aku hanya tersenyum pasi saat kau menoleh sengaja
sungguh ini sederhana, aku mau bilang; "aku ada"
cukup itu saja
bersama asap di bawah langit-langit usang, aku merutuk dalam diam
maaf, aku kira ini batang terakhir, tapi kamu menggubrisku pun tidak
atau mungkin saja, aku yang terlalu hanyut?
aku yang meracau benang kusut dan kamu hendak mengurainya
aku yang melipat kertas lusuh dan kamu sedang mengguntingnya
aku; bukan kamu, bukan kita
ah, sudahlah, aku enggan terisak lagi
aku masih menatap petang yang kian menghilang, bertanya-tanya apa kamu sudah pulang
aku yang terlintas di benakmu selagi kau terlupa akan semua
aku yang kembali di hadapmu sesaat kau terpaling dari semesta
aku tak apa, sesalku tak berbalas guna
ada terang yang kamu bawa; aku tak meminta lebih, aku tak beranjak pergi
aku ini petangmu, sampai nanti saat kau terbangun
ketika pagi tiba dan siang menjelang, pun kini petang datang dan malam menyulam
di sela derai tawa yang tertahan, hingga redam marah yang kunjung usai
aku boleh, kan, mengaduh lelah?
kamu terduduk di sana, beralaskan sketsa tanah lapang sehabis hujan
aku mau teriak yang kencang sampai tubuhmu berguncang
aku mau menangis yang keras sampai kupingmu terdera
sayang, kawan, aku hanya tersenyum pasi saat kau menoleh sengaja
sungguh ini sederhana, aku mau bilang; "aku ada"
cukup itu saja
bersama asap di bawah langit-langit usang, aku merutuk dalam diam
maaf, aku kira ini batang terakhir, tapi kamu menggubrisku pun tidak
atau mungkin saja, aku yang terlalu hanyut?
aku yang meracau benang kusut dan kamu hendak mengurainya
aku yang melipat kertas lusuh dan kamu sedang mengguntingnya
aku; bukan kamu, bukan kita
ah, sudahlah, aku enggan terisak lagi
aku masih menatap petang yang kian menghilang, bertanya-tanya apa kamu sudah pulang
aku yang terlintas di benakmu selagi kau terlupa akan semua
aku yang kembali di hadapmu sesaat kau terpaling dari semesta
aku tak apa, sesalku tak berbalas guna
ada terang yang kamu bawa; aku tak meminta lebih, aku tak beranjak pergi
aku ini petangmu, sampai nanti saat kau terbangun