Thursday

Anomie.

Halo, gue baru pulang ngampus nih ceritanya. Capek ternyata tiap hari bolak-balik ngabisin 3 jam di jalan bersama angkot yang membabi buta. But I've got an early weekend this week, karena hari ini hari terakhir kuliah............................. sebelum UAS minggu depan. Tenang, persiapan gue udah 99% kok.

Nggak percaya? Iya iya, becanda tadi.

Gue lagi memasuki masa-masa anomie sepertinya. Anomie itu kalo dalam teori sosiologi berarti suatu keadaan dimana manusia bertindak tanpa mengikuti aturan yang seharusnya. Atau sederhananya: kacau. Kenapa tuh? Nggak tau, gue juga bingung.

Kalo dibilang sekarang gue masih ada di tahap adaptasi mungkin udah bener-bener basi. Udah hampir 1 semester dan hidup gue terus berkutat disini-sini aja. Temen baru, lingkungan baru, suasana baru, aturan-aturan baru, sepertinya gue pun udah mulai terbiasa dengan hal-hal baru lainnya. Kalo soal ketetapan hati, gue udah berusaha sangat keras untuk ikhlas. Dan alhamdulillah berhasil. Sebesar apapun keinginan gue untuk punya dental clinic pribadi nanti, nggak akan pernah bisa kalo emang jalan gue nggak disana. Emang sih sedih kalo diinget-inget lagi. Gimana dulu tiap hari gue bimbel IPS ditambah IPA demi masuk universitas tersohor di perbatasan Bandung-Sumedang itu. Nggak paham lagi deh mesti sekeras apa gue berusaha. Sudahlah lupakan.

Terus kenapa dong? Gue, entah kenapa, merasa sangat labil.

Aduh beneran nih. I am 18 but act like 15. Mungkin ini bentuk penolakan dari lubuk hati gue yang paling dalam untuk menerima kenyataan yang tidak sesuai dengan harapan. Beh, berat. Ada kalanya gue sadar dari keterpurukan ini, tapi kebanyakan nggak. Ini yang gue takutin, nyesel belakangan lagi. Terutama soal akademis. Absen, tugas, kuis, UTS... semuanya mengkhawatirkan. Sedih loh dibilang bandel. Tapi nih, sekalinya gue lagi niat misalnya; udah belajar semalem suntuk bikin review hukum pembangunan eh pas keluar nilainya... udahlah nggak usah disebut. Kapok juga jadi anak rajin. Serba salah kan.

Abis gimana dong? Gue sendiri masih bingung kenapa gue disini.

Gue mulai berpikir mungkin ini ada hubungannya dengan bagian hidup gue di masa lampau a.k.a masa lalu. What goes around comes around. Kata orang, lo nggak akan bisa hidup tenang kalo lo nggak belajar memaafkan dan terus memelihara kebencian. Siapa siapa, sahabat lama gue? Nggak lagi, dia aja ngaku-ngaku. Langsung ngupdate twitter begitu gue ngechat dia. Aduh capek sendiri gue berekspektasi tentang dia. Dibaikin salah, dijahatin apa lagi. Jadi? Ya udah delete aja bbmnya... untuk yang ke sekian kali. Nggak boleh? Suka-suka gue dong. I'm done with the past. Udahlah, yang berlalu biar berlalu. Sesekali kangen wajar, tapi sebatas itu aja. Nggak, gue nggak mau ngulang masa-masa dulu lagi. Setelah sekian lama gue membayar mahal untuk move on, mereka, orang-orang dari masa lalu itu, nggak bisa seenaknya masuk lagi dan kembali mengacak-acak hidup gue. Time's up.

Hoaaaaahm... udah ah gue ngantuk,


love-will-find-you-if-you-try
ADIOS!