friday morning rain is falling, steal some covers share some skin
clouds are shrouding us in moments unforgettable,
you twist to fit the mold that I am in
but things just get so crazy; living life gets hard to do
and I would gladly hit the road get up and go
if I knew that someday it would lead me back to you,
that someday it would lead me back to you
and you may not know that may be all I need;
in darkness he is all I see, come and rest your bones with me
driving slow on friday morning, and I'd never want to leave
Friday Morning, taken from Sunday Morning, Maroon 5.
--
Agak maksa sebenernya.
Itu 'Sunday Morning'-nya Maroon 5.
Tapi berhubung hari ini hari Jum'at, sooo it could be 'Friday Morning'.
--
Anyway, sebenernya hari ini berjalan seperti biasa. Berangkat sekolah, tadarusan di lapangan, belajar di kelas (?), cabut jam olahraga (fyi semester 2 ini gue itungin baru sekali, SEKALI, gue ikut jam olahraga), dan aktivitas-aktivitas per-sekolah-an lainnya. Tapi, akhir-akhir ini sekolah gue lagi memasuki fase ter-santai (bagi anak kelas X dan XI) di akhir tahun ajaran (atau malah mau ditutup? --kidding). Guru-guru sepertinya lagi pada sibuk ngurusin anak kelas XII, which is yang udah pada mau lulus sebentar lagi, sekarang tinggal nyelesain Ujian Praktek dan UAS. Good luck ya :)
Yang gak biasa, entah kenapa gue ngerasa kalo hari ini banyak banget hal-hal freak yang terjadi di sekitar gue. Dan ternyata--gak cuma gue yang ngerasain, karena Dinda juga mengeluhkan hal yang sama dengan gue (see, kita jodoh kan, yaiks! --lol).
Friday morning rain is falling, dan dimulailah beberapa silly conversation ini.
--
Dinda: 68 mau ditutup apa ya?
Gue: Hah?
Dinda: Abisnya gak ada pelajaran, gak ada guru, gak ada orang.
Gue: Iya nih bosen.
--
Krik. Krik. Krik.
Garing. Sampe tiba-tiba ada seseorang yang lewat di depan kita, dan gue sama Dinda langsung berpandang-pandangan.
--
Gue: Yeah, I think what you think.
Dinda: Eh? What the? Ckck
Gue: Iya, padahal kan... blablabla
Dinda: Tapi ya, kalo gue bilang dia...
--
Oke, skip yang ini. Ghibah itu dosa. Astaghfirullah.
Beberapa saat kemudian, dengan isengnya Dinda ngebuka jendela kelas sebelah. Dan tiba-tiba muncullah seseorang yang (mungkin) udah ngerasa jantungnya lompat dari tempatnya.
--
X: Eh ngapain lo?
Dinda: Enggak, hehe iseng.
X: Oh oke (nutup jendela)
Gue: EH DIA PERNAH SUKA SAMA LO DULU KAN YA?
Dinda: KURANG GEDE NIS NGOMONGNYA (nyindir maksudnya, biar dikecilin)
Gue: (gak nyadar) DIA NEMBAK LO KAN?
Dinda: IYA TUH, TAPI GUE tolak (yang huruf kecil bacanya pelan)
Gue: KENAPA EMANGNYA?
Dinda: KURANG tajir
--
Sakit jiwa.
--
Kejadian berikutnya, tiba-tiba datanglah seorang anak kelas 3 lewat di depan kita. Hal yang biasa sebenernya, kalo aja dia gak teriak-teriak kenceng manggil temennya.
--
Anak kelas 3: NISA!
Gue: (spontan nengok) eh?
Temen si anak kelas 3: Si DINDA di kamar mandi tuh!
Dinda: (ikutan nengok) hah?
--
And they are gone. Even not with the wind. Ternyata temennya anak kelas 3 itu namanya NISA, dan dia lagi nyari temennya, si DINDA, yang lagi di kamar mandi. What the?
--
Gue: Itu joke ter-jayus hari ini
Dinda: Kriuk
--
Kita ngakak kenceng banget--sampe akhirnya... gue cuma bisa bengong ngeliat sesuatu yang -oh what should I say- melintas di depan gue. Yeah, what should I say anyway? I'm not that freaking for something that passed, I just--oh God what the. I efforted with all of my brave, so it could be nothing. Yaiks, stop it--please.
--
Dinda: Udahlah
Gue: Nope
Dinda: What?
Gue: ...
Dinda: Gak abis pikir
Gue: Sama
Dinda: What's been?
Gue: Don't mind
Dinda: Freak
Gue: Limbad
Dinda: Go Joe Sandy
--
Can't understand this? Biarlah kami berdua (dan Allah) yang tahu.
Allahummaghfirlana wallahu. May God forgive us and them. Amin.
--
Freak day oh just go away.
Friday evening sun is (already) shining.
And our friendship's getting stronger by the day.
clouds are shrouding us in moments unforgettable,
you twist to fit the mold that I am in
but things just get so crazy; living life gets hard to do
and I would gladly hit the road get up and go
if I knew that someday it would lead me back to you,
that someday it would lead me back to you
and you may not know that may be all I need;
in darkness he is all I see, come and rest your bones with me
driving slow on friday morning, and I'd never want to leave
Friday Morning, taken from Sunday Morning, Maroon 5.
--
Agak maksa sebenernya.
Itu 'Sunday Morning'-nya Maroon 5.
Tapi berhubung hari ini hari Jum'at, sooo it could be 'Friday Morning'.
--
Anyway, sebenernya hari ini berjalan seperti biasa. Berangkat sekolah, tadarusan di lapangan, belajar di kelas (?), cabut jam olahraga (fyi semester 2 ini gue itungin baru sekali, SEKALI, gue ikut jam olahraga), dan aktivitas-aktivitas per-sekolah-an lainnya. Tapi, akhir-akhir ini sekolah gue lagi memasuki fase ter-santai (bagi anak kelas X dan XI) di akhir tahun ajaran (atau malah mau ditutup? --kidding). Guru-guru sepertinya lagi pada sibuk ngurusin anak kelas XII, which is yang udah pada mau lulus sebentar lagi, sekarang tinggal nyelesain Ujian Praktek dan UAS. Good luck ya :)
Yang gak biasa, entah kenapa gue ngerasa kalo hari ini banyak banget hal-hal freak yang terjadi di sekitar gue. Dan ternyata--gak cuma gue yang ngerasain, karena Dinda juga mengeluhkan hal yang sama dengan gue (see, kita jodoh kan, yaiks! --lol).
Friday morning rain is falling, dan dimulailah beberapa silly conversation ini.
--
Dinda: 68 mau ditutup apa ya?
Gue: Hah?
Dinda: Abisnya gak ada pelajaran, gak ada guru, gak ada orang.
Gue: Iya nih bosen.
--
Krik. Krik. Krik.
Garing. Sampe tiba-tiba ada seseorang yang lewat di depan kita, dan gue sama Dinda langsung berpandang-pandangan.
--
Gue: Yeah, I think what you think.
Dinda: Eh? What the? Ckck
Gue: Iya, padahal kan... blablabla
Dinda: Tapi ya, kalo gue bilang dia...
--
Oke, skip yang ini. Ghibah itu dosa. Astaghfirullah.
Beberapa saat kemudian, dengan isengnya Dinda ngebuka jendela kelas sebelah. Dan tiba-tiba muncullah seseorang yang (mungkin) udah ngerasa jantungnya lompat dari tempatnya.
--
X: Eh ngapain lo?
Dinda: Enggak, hehe iseng.
X: Oh oke (nutup jendela)
Gue: EH DIA PERNAH SUKA SAMA LO DULU KAN YA?
Dinda: KURANG GEDE NIS NGOMONGNYA (nyindir maksudnya, biar dikecilin)
Gue: (gak nyadar) DIA NEMBAK LO KAN?
Dinda: IYA TUH, TAPI GUE tolak (yang huruf kecil bacanya pelan)
Gue: KENAPA EMANGNYA?
Dinda: KURANG tajir
--
Sakit jiwa.
--
Kejadian berikutnya, tiba-tiba datanglah seorang anak kelas 3 lewat di depan kita. Hal yang biasa sebenernya, kalo aja dia gak teriak-teriak kenceng manggil temennya.
--
Anak kelas 3: NISA!
Gue: (spontan nengok) eh?
Temen si anak kelas 3: Si DINDA di kamar mandi tuh!
Dinda: (ikutan nengok) hah?
--
And they are gone. Even not with the wind. Ternyata temennya anak kelas 3 itu namanya NISA, dan dia lagi nyari temennya, si DINDA, yang lagi di kamar mandi. What the?
--
Gue: Itu joke ter-jayus hari ini
Dinda: Kriuk
--
Kita ngakak kenceng banget--sampe akhirnya... gue cuma bisa bengong ngeliat sesuatu yang -oh what should I say- melintas di depan gue. Yeah, what should I say anyway? I'm not that freaking for something that passed, I just--oh God what the. I efforted with all of my brave, so it could be nothing. Yaiks, stop it--please.
--
Dinda: Udahlah
Gue: Nope
Dinda: What?
Gue: ...
Dinda: Gak abis pikir
Gue: Sama
Dinda: What's been?
Gue: Don't mind
Dinda: Freak
Gue: Limbad
Dinda: Go Joe Sandy
--
Can't understand this? Biarlah kami berdua (dan Allah) yang tahu.
Allahummaghfirlana wallahu. May God forgive us and them. Amin.
--
Freak day oh just go away.
Friday evening sun is (already) shining.
And our friendship's getting stronger by the day.
Alhamdulillah. Wasyukurillah.
N